⚽ Diskusi Liga Inggris 2025/2026 (Bahasa Indonesia) ⚽

[punk.zink]

Yups, ada 2 pemain indonesia, Malik Risaldi dan Kakang Rudianto, namun bukan sebagai starter tapi sebagai pemain pengganti. Malik masuk ke menit 82 menggantikan Azam Azmi, sedangkan Kakang masuk di menit 68 mengganti irfan fandi. Dan saya rasa ini bukan pertandingan yang serius, apa lagi media asing menyebut kekalahan MU ini hanya menambah kesedihan mereka ketika kalah di final liga eropa.

ASEAN All Stars ini sendiri sebenarnya sudah lama terbentuk dan hanya main 2x, yaitu lawan MU, dan lawan timnas indonesia (zaman masih ada firman utina, dkk), dan menariknya Timnas Indonesia menang, makanya disebut media asing, kalau MU itu kalah kelas sama Timnas Indonesia.

Agak ngenes juga sih nasib MU ini, sudah kalah di Final Europe League, eh selang beberapa hari harus menelan kekalahan lagi melawan tim ASEAN All Stars yang notabene kekuatannya jauh dibawah MU. Beruntung MU tidak kalah juga di laga tour melawan Hongkong (MU menang 3-1).

Selain MU banyak tim-tim EPL yang juga ikut melakukan tour ke Asia, seperti halnya Newcastle, Tottenham, Arsenal dan Liverpool. Sementara kalo Man City dan Chelsea, sepertinya mereka tengah melakukan prepare buat turnamen FIFA Club World Cup yang akan diselenggarakan di Amerika Serikat dari 14 Juni hingga 13 Juli 2025.

[Chikito]

Yups, ada 2 pemain indonesia, Malik Risaldi dan Kakang Rudianto, namun bukan sebagai starter tapi sebagai pemain pengganti. Malik masuk ke menit 82 menggantikan Azam Azmi, sedangkan Kakang masuk di menit 68 mengganti irfan fandi. Dan saya rasa ini bukan pertandingan yang serius, apa lagi media asing menyebut kekalahan MU ini hanya menambah kesedihan mereka ketika kalah di final liga eropa.

ASEAN All Stars ini sendiri sebenarnya sudah lama terbentuk dan hanya main 2x, yaitu lawan MU, dan lawan timnas indonesia (zaman masih ada firman utina, dkk), dan menariknya Timnas Indonesia menang, makanya disebut media asing, kalau MU itu kalah kelas sama Timnas Indonesia.

Agak ngenes juga sih nasib MU ini, sudah kalah di Final Europe League, eh selang beberapa hari harus menelan kekalahan lagi melawan tim ASEAN All Stars yang notabene kekuatannya jauh dibawah MU. Beruntung MU tidak kalah juga di laga tour melawan Hongkong (MU menang 3-1).

Selain MU banyak tim-tim EPL yang juga ikut melakukan tour ke Asia, seperti halnya Newcastle, Tottenham, Arsenal dan Liverpool. Sementara kalo Man City dan Chelsea, sepertinya mereka tengah melakukan prepare buat turnamen FIFA Club World Cup yang akan diselenggarakan di Amerika Serikat dari 14 Juni hingga 13 Juli 2025.

Mungkin manajemen MU sangat menyesal tidak ngambil Luiz Enrique, karena di tahun 2023 lalu dia ini nganggur, dan memang butuh kerjaan. Tapi MU menolak dan lebih memilih Ten Hag yang memang saat itu sedang hot-hotnya melatih Ajax. Kini MU menyesal, manajemen mereka bobrok, banyak pemain mahal dan bagus tidak terkoordinasi dengan baik di tim mereka. MU sekarang seperti tim yang (beberapa waktu lalu) memiliki pemain hebat, namun manajer mereka tidak bisa mengelola dengan baik (seperti Antoni, Rashford, dll).

MU tidak butuh pemain mahal, dan berkualitas, mereka saat ini butuh seseorang pelatih yang mampu untuk membuat tim yang biasa saja menjadi singa kayak masa alex ferguson dulu.

[joniboini]

Menurut ane ga sesimpel dapet Enrique timnya jadi bagus juga sih. Ada banyak faktor kayak Mbappe yang pergi, Amorim datang di pertengahan musim dan manajemen salah planning dkk. Kalau dibilang tidak butuh pemain berkualitas agak gimana juga kalau bench isinya pemain selevel Hojlund atau mereka yang underperform karena masalah mental atau yang lainnya. Tim jadi garang kan ga cuma karena pelatih saja. Kalau semudah itu mah Sir Alex suruh ngelatih Sunderland buat juara champions league.

Balik lagi plannya harus bagus dan manajemen harus berani menjalankan planning tersebut, ga cuma ngecut jumlah pekerja untuk mengamankan balance klub tanpa ada tindakan untuk meningkatkan performa dilapangan. Kita lihat saja musim depan gimana, sementara kan transfernya lumayan juga itu dapet Cunha dkk. Semoga ga jadi transfer gagal juga.

[Chikito]

Menurut ane ga sesimpel dapet Enrique timnya jadi bagus juga sih. Ada banyak faktor kayak Mbappe yang pergi, Amorim datang di pertengahan musim dan manajemen salah planning dkk. Kalau dibilang tidak butuh pemain berkualitas agak gimana juga kalau bench isinya pemain selevel Hojlund atau mereka yang underperform karena masalah mental atau yang lainnya. Tim jadi garang kan ga cuma karena pelatih saja. Kalau semudah itu mah Sir Alex suruh ngelatih Sunderland buat juara champions league.

Balik lagi plannya harus bagus dan manajemen harus berani menjalankan planning tersebut, ga cuma ngecut jumlah pekerja untuk mengamankan balance klub tanpa ada tindakan untuk meningkatkan performa dilapangan. Kita lihat saja musim depan gimana, sementara kan transfernya lumayan juga itu dapet Cunha dkk. Semoga ga jadi transfer gagal juga.

Saya tuh agak gimana ngelihat manajemen MU ini, di satu sisi ada beberapa klub yang menawar pemain yang yang di MU sekarang, namun di sisi lain mereka menahannya untuk pergi. Sebagai contoh Antony, padahal jelas-jelas peforma dia buruk kalau main di MU, tapi kok manajemen masih menahannya ketika real betis mengajukan penawaran permanen untuk dia. Peminat Antony banyak, apa lagi ngeliat performa dia di real betis, namun MU sepertinya mau jual mahal, dan hal ini akan menambah masalah mereka juga karena gaji dia kan tergolong tinggi, bakal nombok lagi kalau mereka jadi membeli Bryan Mbeumo dari Brentford untuk dijadikan striker mereka.

[Akbarkoe]

Menurut ane ga sesimpel dapet Enrique timnya jadi bagus juga sih. Ada banyak faktor kayak Mbappe yang pergi, Amorim datang di pertengahan musim dan manajemen salah planning dkk. Kalau dibilang tidak butuh pemain berkualitas agak gimana juga kalau bench isinya pemain selevel Hojlund atau mereka yang underperform karena masalah mental atau yang lainnya. Tim jadi garang kan ga cuma karena pelatih saja. Kalau semudah itu mah Sir Alex suruh ngelatih Sunderland buat juara champions league.

Balik lagi plannya harus bagus dan manajemen harus berani menjalankan planning tersebut, ga cuma ngecut jumlah pekerja untuk mengamankan balance klub tanpa ada tindakan untuk meningkatkan performa dilapangan. Kita lihat saja musim depan gimana, sementara kan transfernya lumayan juga itu dapet Cunha dkk. Semoga ga jadi transfer gagal juga.

Saya tuh agak gimana ngelihat manajemen MU ini, di satu sisi ada beberapa klub yang menawar pemain yang yang di MU sekarang, namun di sisi lain mereka menahannya untuk pergi. Sebagai contoh Antony, padahal jelas-jelas peforma dia buruk kalau main di MU, tapi kok manajemen masih menahannya ketika real betis mengajukan penawaran permanen untuk dia. Peminat Antony banyak, apa lagi ngeliat performa dia di real betis, namun MU sepertinya mau jual mahal, dan hal ini akan menambah masalah mereka juga karena gaji dia kan tergolong tinggi, bakal nombok lagi kalau mereka jadi membeli Bryan Mbeumo dari Brentford untuk dijadikan striker mereka.

Mereka menahannya karena harga yang ditawarkan oleh Real Betis untuk mempermanenkan Antony dinilai masih cukup kurang. Real Betis memang mengakui bahwa setelah datangnya Antony ke Benito Villamarin, akan tetapi karena harga dan gaji yang cukup tinggi, real betis harus mempertimbangkannya kembali, karena mengingat mereka bukanlah klub besar dan kaya. Pada saat ini Man United sangat membutuhkan suntikan dana untuk bisa memperbarui skuadnya, tetapi mereka juga tidak ingin jika harus mencuci gudang dengan nilai yang kurang sepadan. manchester united memboyong Antony dari Ajax Amsterdam senilai €95 juta, dan kini ia hanya dibandrol sekitaran €30-40 juta saja, tetapi itu adalah harga yang masih cukup tingi untuk bisa dipenuhi oleh Real Betis.

Dan mengenai Bryan Mbeumo, kabarnya Man united sudah hampir mencapai kesepakatan untuk bisa memboyong pemain tersebut ke Old Trafford, namun disisi lain Tottenham Hotspur juga cukup tertarik untuk mendatangkan pemain tersebut, Spurs bisa saja membajak Bryan Mbeumo yang akan berlabuh ke United, karena tawaran yang diberikan oleh Spurs lebih menarik, terlebih lagi Spurs memiliki tempat di liga champions musim depan.

[Chikito]

Dan mengenai Bryan Mbeumo, kabarnya Man united sudah hampir mencapai kesepakatan untuk bisa memboyong pemain tersebut ke Old Trafford, namun disisi lain Tottenham Hotspur juga cukup tertarik untuk mendatangkan pemain tersebut, Spurs bisa saja membajak Bryan Mbeumo yang akan berlabuh ke United, karena tawaran yang diberikan oleh Spurs lebih menarik, terlebih lagi Spurs memiliki tempat di liga champions musim depan.

Soal nama besar tentunya MU lebih seksi jika dibanding Tottenham, namun dari segi prestasi, The spurs jelas lebih seksi, karena mereka juara liga eropa dan main di sana musim depan. Jadi ya kalau saya jadi Mbeumo tentu akan lebih condong ke spurs. Di Tottenham juga mainnya lepas, tidak terlalu tertekan jika main di MU. Soalnya fans MU memiliki ekspektasi yang besar untuk klubnya. Mereka ingin mengembalikan kejayaan MU ketika masih dilatih Alex, sehingga siapa pun pemain dan pelatih MU, maka harus membuat klub menjadi besar kayak masa Alex fergusen dulu.

[Akbarkoe]

Dan mengenai Bryan Mbeumo, kabarnya Man united sudah hampir mencapai kesepakatan untuk bisa memboyong pemain tersebut ke Old Trafford, namun disisi lain Tottenham Hotspur juga cukup tertarik untuk mendatangkan pemain tersebut, Spurs bisa saja membajak Bryan Mbeumo yang akan berlabuh ke United, karena tawaran yang diberikan oleh Spurs lebih menarik, terlebih lagi Spurs memiliki tempat di liga champions musim depan.

Soal nama besar tentunya MU lebih seksi jika dibanding Tottenham, namun dari segi prestasi, The spurs jelas lebih seksi, karena mereka juara liga eropa dan main di sana musim depan. Jadi ya kalau saya jadi Mbeumo tentu akan lebih condong ke spurs. Di Tottenham juga mainnya lepas, tidak terlalu tertekan jika main di MU. Soalnya fans MU memiliki ekspektasi yang besar untuk klubnya. Mereka ingin mengembalikan kejayaan MU ketika masih dilatih Alex, sehingga siapa pun pemain dan pelatih MU, maka harus membuat klub menjadi besar kayak masa Alex fergusen dulu.

Tentu saja karena Spurs memiliki pertandingan di liga champions musim depan, sementara man united tidak memiliki pertandingan di kompetisi eropa manapun, ini bisa menjadi niali tawar bagi spurs untuk bisa mendatangkan Bryan Mbeumod, dan yang mengejutkan bahwa baru-baru ini Spurs menaikan tawarannya untuk bisa mendtangkan Bryan Mbeumo, melebihi tawaran yang diajukan oleh Setan Merah, dimana Spurs memberikan tawaran lebih dari 65 juta pounds, sementara tawaran yang diberikan oleh Man united untuk bisa memboyong pemain asa Kamerun tersebut hanya di angka 50 juta pounds saja.

kalau secara lisan, Bryan Mbeumo telah menyatakan bahwa ia siap untuk pergi ke Old Trafford dan menolak tawaran menggiurkan dari Spurs, namun selama belum ada tanda tangan diatas kertas, segela kemungkinan masih bisa terjadi, dimana Bryan Mbeumo bisa saja menarik ucapannya dan pergi London.

Sumber; www.goal.com

[BITCOIN4X]

~Snip

Soal nama besar tentunya MU lebih seksi jika dibanding Tottenham, namun dari segi prestasi, The spurs jelas lebih seksi, karena mereka juara liga eropa dan main di sana musim depan. Jadi ya kalau saya jadi Mbeumo tentu akan lebih condong ke spurs. Di Tottenham juga mainnya lepas, tidak terlalu tertekan jika main di MU. Soalnya fans MU memiliki ekspektasi yang besar untuk klubnya. Mereka ingin mengembalikan kejayaan MU ketika masih dilatih Alex, sehingga siapa pun pemain dan pelatih MU, maka harus membuat klub menjadi besar kayak masa Alex fergusen dulu.

Ekspektasi penggemar dan managemen Manchester United memang seperti itu, tetapi ane pikir mereka juga sadar penuh bahwa membalikkan kejayaan seperti dulu itu tidak semudah yang dibayangkan. Fans Manchester United sekarang ini sepertinya sudah mulai terbiasa dengan kekecewaan sehingga rasanya mereka mulai menerima apapun hasil akhirnya daripada harus mengeluh sampai mulut berbusa.

Manchester United punya kemungkinan untuk membaik dari musim ke musim jika mereka mau melakukan perubahan besar. Managemennya harus berganti atau kepemilikannya harus berubah. Hal ini dapat memicu semangat baru dalam membangun tim impian sehingga prestasi yang lebih baik dapat diharapkan. Jika managemen dan kepemilikan tetap sama, maka ane yakin Manchester United tidak akan memenangkan gelar hingga 10 musim kedepan.

[punk.zink]

Ekspektasi penggemar dan managemen Manchester United memang seperti itu, tetapi ane pikir mereka juga sadar penuh bahwa membalikkan kejayaan seperti dulu itu tidak semudah yang dibayangkan. Fans Manchester United sekarang ini sepertinya sudah mulai terbiasa dengan kekecewaan sehingga rasanya mereka mulai menerima apapun hasil akhirnya daripada harus mengeluh sampai mulut berbusa.

Manchester United punya kemungkinan untuk membaik dari musim ke musim jika mereka mau melakukan perubahan besar. Managemennya harus berganti atau kepemilikannya harus berubah. Hal ini dapat memicu semangat baru dalam membangun tim impian sehingga prestasi yang lebih baik dapat diharapkan. Jika managemen dan kepemilikan tetap sama, maka ane yakin Manchester United tidak akan memenangkan gelar hingga 10 musim kedepan.

Sependapat dengan agan. Para pendukung MU saat ini sudah mulai kebal dengan melesetnya ekspetasi karena sudah terbiasa dengan musim per musim yang selalu mengalami kegagalan di Premier League (bahkan dalam 2 musim terakhir ini performa MU di EPL sangat buruk). Sehingga saya juga berpikiran jika para fans tersebut tidak lagi memiliki ekpetasi yang tinggi terhadap clubnya.

Begitu juga dengan potensi MU kedepannya, dimana jika Glazers masih menjadi pemiliki MU maka harapan untuk menjadi lebih baik akan hanya menjadi mimpi belaka, kecuali jika Jim Ratcliffe bisa memiliki porsi yang lebih besar dan memiliki hak untuk mengatur Manajemen diatas Glazers. Namun kalo benar-benar ingin maju, maka biarkan Sheikh Jassim melakukan akuisisi secara 100%  , karena dengar-dengar Sheikh Jassim masih sangat berminat untuk membeli MU seutuhnya (termasuk melunasi hutangnya Glazers).

[Chikito]

Sependapat dengan agan. Para pendukung MU saat ini sudah mulai kebal dengan melesetnya ekspetasi karena sudah terbiasa dengan musim per musim yang selalu mengalami kegagalan di Premier League (bahkan dalam 2 musim terakhir ini performa MU di EPL sangat buruk). Sehingga saya juga berpikiran jika para fans tersebut tidak lagi memiliki ekpetasi yang tinggi terhadap clubnya.

Begitu juga dengan potensi MU kedepannya, dimana jika Glazers masih menjadi pemiliki MU maka harapan untuk menjadi lebih baik akan hanya menjadi mimpi belaka, kecuali jika Jim Ratcliffe bisa memiliki porsi yang lebih besar dan memiliki hak untuk mengatur Manajemen diatas Glazers. Namun kalo benar-benar ingin maju, maka biarkan Sheikh Jassim melakukan akuisisi secara 100%  , karena dengar-dengar Sheikh Jassim masih sangat berminat untuk membeli MU seutuhnya (termasuk melunasi hutangnya Glazers).

Ya saya harap demikian, karena semakin berekspektasi tinggi terhadap klub, maka semakin membuat pemain tertekan dan tidak bermain lepas. Klub saat ini menghadapi banyak masalah internal seperti manajemen yang kurang berkompeten dalam mengambil keputusan. Pemilik klub "tidak terlalu paham dinamika sepakbola" sehingga ketika dihadapkan pilihan demi kejayaan klub, manajemen sering salah mengeksekusinya. Selain itu ada aspek lain yaitu tiadanya kepemimpinan yang kuat dalam tim. Captain saat ini tidak sekuat sebelumnya kayak Roy Kayne, Nevile, atau Cantona. Figur kepemimpinan yang kuat sangat mempengaruhi mentalitas pemain untuk memenangkan pertandingan.

[Kaliandra]

Liverpool sangat luar biasa di musim ini karena mereka bisa menjadi juara dan tentunya pasti saat ini Liverpool harus bersiap siap lagi mempersiapkan kekuatan nya dan pastinya untuk musim depan kita tidak akan tahu apakah Liverpool akan tampil bagus atau tidak dan saya yakin di musim yang akan datang pasti Liverpool harus benar benar siap karena pasti seperti Man city dan Arsenal pastinya akan menjadi tim yang berusaha menghalangi Liverpool. apalagi sampai saat ini Arsenal belum juga meraih trofi dan mereka saat ini harus puas meraih peringkat 2 saja.

kira kiranya om apakah kekuatan Liverpool akan bagus lagi atau tidak ya karena tentunya Liverpool menjelang akhir musim performanya berbeda dengan ketika awal musim di mulai saat itu.

[punk.zink]

Ya saya harap demikian, karena semakin berekspektasi tinggi terhadap klub, maka semakin membuat pemain tertekan dan tidak bermain lepas. Klub saat ini menghadapi banyak masalah internal seperti manajemen yang kurang berkompeten dalam mengambil keputusan. Pemilik klub "tidak terlalu paham dinamika sepakbola" sehingga ketika dihadapkan pilihan demi kejayaan klub, manajemen sering salah mengeksekusinya. Selain itu ada aspek lain yaitu tiadanya kepemimpinan yang kuat dalam tim. Captain saat ini tidak sekuat sebelumnya kayak Roy Kayne, Nevile, atau Cantona. Figur kepemimpinan yang kuat sangat mempengaruhi mentalitas pemain untuk memenangkan pertandingan.

Kalo saya merasanya Man United yang sekarang ini tidak bermain sebagai satu kesatuan tim yang solid, tapi mereka bermain karena hanya sebagai penggugur kewajiban saja (karena digaji oleh club), oleh karenanya loyalitas maupun figur kepemimpinan dari sang kapten sangat jauh berbeda jika dibandingnkan dengan Man United yang dulu (di eranya Fergie).

Oleh karenanya untuk membangun Man United yang lebih baik dari sekarang, tidak hanya dibutuhkan figur pelatih yang kuat, namun juga harus didukung dengan manajemen yang memadai dan inilah yang menjadi kelemahan MU saat ini, dimana mereka ditangani oleh sekelompok orang yang hanya mementingkan profit ketimbang kualitas tim secara menyeleruh. Jadi kuncinya Glazers harus out jika MU ingin kembali sukses seperti dulu.

[BABY SHOES]

kira kiranya om apakah kekuatan Liverpool akan bagus lagi atau tidak ya karena tentunya Liverpool menjelang akhir musim performanya berbeda dengan ketika awal musim di mulai saat itu.

Kalau dari segi skuad nya sekarang sih sudah kuat apalagi mereka sudah merekrut Wirtz yang mahal dari Leverkusen dan beberapa pemain lainnya, karena kan 1 musim itu panjang mereka tentu saja bisa bersaing dengan tim lain seperti Man City dan Arsenal... Ya kita lihat aja nanti.

Kalo saya merasanya Man United yang sekarang ini tidak bermain sebagai satu kesatuan tim yang solid, tapi mereka bermain karena hanya sebagai penggugur kewajiban saja (karena digaji oleh club), oleh karenanya loyalitas maupun figur kepemimpinan dari sang kapten sangat jauh berbeda jika dibandingnkan dengan Man United yang dulu (di eranya Fergie).

Oleh karenanya untuk membangun Man United yang lebih baik dari sekarang, tidak hanya dibutuhkan figur pelatih yang kuat, namun juga harus didukung dengan manajemen yang memadai dan inilah yang menjadi kelemahan MU saat ini, dimana mereka ditangani oleh sekelompok orang yang hanya mementingkan profit ketimbang kualitas tim secara menyeleruh. Jadi kuncinya Glazers harus out jika MU ingin kembali sukses seperti dulu.

Gimana mau solid tim nya kalah mulu, begitu juga dengan para pemain yang banyak egois di tambah lagi konflik pelatih dan pemain, menjadi tambah runyam kalau gini terus yang di alami Man United.
Mereka harus kembali menjadi tim yang solid di awali dengan para pemain sejalan dengan pemikiran nya kalau misal nya banyak pemain egois ya tentu ini akan sulit berkembang.

Termasuk dari manageman masih banyak yang bobrok... seperti nya kalau man United  di jual ke pangeran Qatar itu akan lebih deh daripada terus sama Glazers.

[punk.zink]

Kalau dari segi skuad nya sekarang sih sudah kuat apalagi mereka sudah merekrut Wirtz yang mahal dari Leverkusen dan beberapa pemain lainnya, karena kan 1 musim itu panjang mereka tentu saja bisa bersaing dengan tim lain seperti Man City dan Arsenal... Ya kita lihat aja nanti.

PR kecil Liverpool hanya tinggal mendapatkan striker yang memiliki penyelesaian akhir klinis, dan sepertinya jika progress penjualan Darwin Nunez menjadi nyata, kemungkinan besar Liverpool akan berfokus mendapatkan striker baru. Ada kabar jika Alexander Isak adalah striker yang sedang diincar oleh Liverpool, dan jika Liverpool beneran bisa mendapatkannya, maka Liverpool benar-benar akan menjadi tim yang sangat solid musim depan.

Gimana mau solid tim nya kalah mulu, begitu juga dengan para pemain yang banyak egois di tambah lagi konflik pelatih dan pemain, menjadi tambah runyam kalau gini terus yang di alami Man United.
Mereka harus kembali menjadi tim yang solid di awali dengan para pemain sejalan dengan pemikiran nya kalau misal nya banyak pemain egois ya tentu ini akan sulit berkembang.

Termasuk dari manageman masih banyak yang bobrok... seperti nya kalau man United  di jual ke pangeran Qatar itu akan lebih deh daripada terus sama Glazers.

Glazers benar-benar sangat serakah, padahal di awal dia sudah berniat untuk menjual Man United, namun ketika beneran ada tawaran yang masuk (dari Jim Ratcliffe dan Sheikh Jassim), tiba-tiba dia berubah pikiran karena sepertinya dia tidak ingin kehilangan sumber mata pencaharian mereka. Oleh karenanya dia melepas beberapa sahamnya kepada Jim Ratcliffe daripada alih-alih menjual seluruh kepemilikan kepada Sheikh Jassim.

Glazers berpikir meskipun Man United sedang struggle, namun karena MU memiliki basis penggemar global yang sangat besar, pada akhirnya Glazers masih bisa mendapatkan income yang cukup signifikan setiap musimnya.

[Chikito]

Oleh karenanya untuk membangun Man United yang lebih baik dari sekarang, tidak hanya dibutuhkan figur pelatih yang kuat, namun juga harus didukung dengan manajemen yang memadai dan inilah yang menjadi kelemahan MU saat ini, dimana mereka ditangani oleh sekelompok orang yang hanya mementingkan profit ketimbang kualitas tim secara menyeleruh. Jadi kuncinya Glazers harus out jika MU ingin kembali sukses seperti dulu.

Yups, inilah yang menjadi biang masalah MU saat ini. disamping Glazers family tidak cakap dalam mengelola klub sepakbola, tujuan mereka pada klub hanya mencari profit dengan mengenyampingkan prestasi klub. Sudah sering kita dengar kalau keluarga Glazers menyelewengkan keuntungan klub (baik itu tiket stadion, keuntungan jual/pinjam pemain, penjualan merchandise, dll) ke hal-hal lain yang tidak untuk club seperti Gaji direksi yang tinggi, hingga buruknya manajemen transfer untuk memilih pemain. MU terkenal boros membeli pemain yang tidak efektif, dan tidak memperhatikan fasilitas pemain dalam mengembangkan karirnya.

[punk.zink]

Yups, inilah yang menjadi biang masalah MU saat ini. disamping Glazers family tidak cakap dalam mengelola klub sepakbola, tujuan mereka pada klub hanya mencari profit dengan mengenyampingkan prestasi klub. Sudah sering kita dengar kalau keluarga Glazers menyelewengkan keuntungan klub (baik itu tiket stadion, keuntungan jual/pinjam pemain, penjualan merchandise, dll) ke hal-hal lain yang tidak untuk club seperti Gaji direksi yang tinggi, hingga buruknya manajemen transfer untuk memilih pemain. MU terkenal boros membeli pemain yang tidak efektif, dan tidak memperhatikan fasilitas pemain dalam mengembangkan karirnya.

Perjuangan Man United memang bakal tetap berat selama Glazers masih menjadi pemilik saham terbesar, karena memang sudah bukan rahasia lagi jika yang menjadi fokus Glazers hanyalah potensi keuntungan finansial bahkan jika itu harus dengan mengorbankan kualitas tim. Seingetku pernah ada demonstrasi dan bahkan dibuat petisi dari para pendukung MU yang meminta agar Glazers bersedia menjual kepemilikannya, namun alih-alih berhasil, Glazers malah mengurungkan niat mereka untuk menjual MU.

Jadi sampai ada sebuah penawaran fantastis yang tidak bisa ditolak lagi oleh Glazers, maka MU akan terus meradang dan semisalpun berkembang tidak akan bisa menggapai potensi optimal mereka. Jika lagi-lagi gagal, maka yang akan dijadikan kambing hitam ya pelatih seperti biasanya  .

[TelolettOm]

Yups, inilah yang menjadi biang masalah MU saat ini. disamping Glazers family tidak cakap dalam mengelola klub sepakbola, tujuan mereka pada klub hanya mencari profit dengan mengenyampingkan prestasi klub. Sudah sering kita dengar kalau keluarga Glazers menyelewengkan keuntungan klub (baik itu tiket stadion, keuntungan jual/pinjam pemain, penjualan merchandise, dll) ke hal-hal lain yang tidak untuk club seperti Gaji direksi yang tinggi, hingga buruknya manajemen transfer untuk memilih pemain. MU terkenal boros membeli pemain yang tidak efektif, dan tidak memperhatikan fasilitas pemain dalam mengembangkan karirnya.

Memang Glazers family ini gagal total dalam membangun skuad Man United. Mereka cuman fokus ke profit klub, tidak pernah evaluasi kinerja scout, dan tidak mendukung perkembangan pemain. Kalau saja mereka bisa efisien dalam menggunakan profit klub, bukan tidak mungkin mereka bisa merekrut banyak pemain top yang usianya masih produktif. Tapi sayangnya mereka lebih memilih untuk mengambil profit secara pribadi, sedangkan dana untuk rekrut pemain seadanya. Parahnya lagi scout juga payah dalam memilih pemain, kebanyakan pemain yang dibeli overprice dan tidak mampu beradaptasi di Man United. Beberapa pembelian juga kurang selektif dalam melihat umur, harusnya beli pemain di usia produktif (bukan pemain yang umurnya sudah masuk fase penurunan performa). Selain itu, bukan cuman fasilitas yang tidak diperhatikan. Bahkan pemain yang secara statistik bagus, tetap masuk daftar transfer. Ini berarti mereka tidak memperhatikan perkembangan pemain sepanjang musim. 

[punk.zink]

Memang Glazers family ini gagal total dalam membangun skuad Man United. Mereka cuman fokus ke profit klub, tidak pernah evaluasi kinerja scout, dan tidak mendukung perkembangan pemain. Kalau saja mereka bisa efisien dalam menggunakan profit klub, bukan tidak mungkin mereka bisa merekrut banyak pemain top yang usianya masih produktif. Tapi sayangnya mereka lebih memilih untuk mengambil profit secara pribadi, sedangkan dana untuk rekrut pemain seadanya. Parahnya lagi scout juga payah dalam memilih pemain, kebanyakan pemain yang dibeli overprice dan tidak mampu beradaptasi di Man United. Beberapa pembelian juga kurang selektif dalam melihat umur, harusnya beli pemain di usia produktif (bukan pemain yang umurnya sudah masuk fase penurunan performa). Selain itu, bukan cuman fasilitas yang tidak diperhatikan. Bahkan pemain yang secara statistik bagus, tetap masuk daftar transfer. Ini berarti mereka tidak memperhatikan perkembangan pemain sepanjang musim. 

Manajemen yang bobrok dan owner yang sangat kemaruk, 2 faktor yang membuat Man United sulit untuk mengembalikan masa kejayaan mereka. Wajar jika Glazer enggan pergi dari sana, karena di musim kemarin saja meskipun MU tidak memiliki prestasi, tapi Club mereka berhasil meraup keuntungan sebesar 771 Juta Euro (berada di ranking 4 dibawah Real Madrid, Man City dan PSG).

Andaikan MU berada di tangan Owner yang memang mencintai sepakbola dan sepenuhnya memberikan support, saya cukup yakin jika MU bisa kembali menjadi tim yang menakutkan seperti dulu lagi.

[IraSur]

sebagai anak bola 90an agak gimana gitu liat MU jadi kayak gini. soalnya sebagai fans Arsenal udah biasa sama yang namanya MU dan arogansinya. Dan mental juaranya juga sih. Semoga cepat membaik MU

[BITCOIN4X]

Liga Inggris sedang berduka setelah berita kecelakaan Diogo Jota. Sang pemain Liverpool itu kehilangan nyawanya bersama adiknya sendiri dalam kecelakaan mobil seperti yang dapat kita baca di berbagai media. Untuk saat ini semua penggemar Liverpool dan yang lainnya terutama yang ingin mengucapkan belasungkawa bisa melakukannya secara tertulis pada buku yang akan disediakan Liverpool dan di letakkan di Anfield Road Stand reception area sejak tanggal 3 Juli hingga tanggal 6 Juli.

Tapi siapapun anda, khususnya penggemar Liverpool yang ada di Lokal Indonesia yang mau melakukannya tapi tidak mau repot-repot terbang ke Liverpool, maka gunakan yang satu ini. Liverpool juga menyediakan tempat bagi para penggemar untuk mengucapkan sepatah dua kata (belasungkawa) secara online:

Sumber: https://www.liverpoolfc.com/club/diogo-jota-supporter-condolences