Bagaimana cara menghapus korupsi?

[silpersurfer]

.......................
Yap, ini tidak salah karena  Nur Afifah Balqis yang usianya baru 24 tahun sudah terbukti terlibat dalam kasus suap proyek pemerintah daerah. Rekor korupsi terbesar sudah, rekor korupsi termuda juga sudah. Yang belum apalagi untuk hal-hal negatif yang berhubungan di negara kita karena sepertinya akan ada banyak lagi kejutan yang berimplikasi negatif jika situasinya tetap sama.

Bikin Rekor! Perkenalkan Inilah Koruptor Termuda Indonesia

Tua dan muda ternyata sama saja, tidak lepas dari yang namanya korupsi, dan sepertinya para polyisi dan para pejabat di konoha ini patut dpertnayankan mengenai moralitasnya. Sepertinya korupsi sudah terllau medarah darging di tubuh mereka, dan korupsi menjadi buday buruk yang diturunkan dari genarasi ke generasi.

Mungkin harga skincare terlalu mahal sehingga di usianya yang masih muda sudah nekat untuk melakukan kroupsi dan menerima suap. Ngeri-ngeri sedap juga, korupsi menjadi hal yang sangat sulit untuk bisa dihentikan sementara kemiskinan kian hari kian dirasakan oleh masyakat,

Adanya kerterlibatan anak muda dalam kasus tindak pidana korupsi dapat menimbulkan kecemasan sendiri mengenai generasi muda saat ini karena 20-25 tahun kedepan merekalah yang akan mewarisi bangsa ini. Dan jika para generasi mudanya memiliki moral yang buruk, maka indonesia emas 20245 mungkin hanya omong kosong belaka, dan yang ada bukan genarasi emas, tetapi genarasi cemas!!!

[reagansimms]

~~~

Meskipun ane baca kasus nya sudah lama di tahun 2022 namun sekarang berita ini muncul lagi dan FYP di Tiktok sehingga menjadi koruptor termuda kayak pemecah rekor aja nih
Semakin ke sini semakin sering melihat acara berita di TV tentang korupsi kayak nya gak ada habis nya tuh korupsi di negeri konoha meskipun sekarang Kejagung dan KPK sedang sibuk mengejar para koruptor tapi tetap saja ini tidak akan membuat jera sekarang lagi panas nya Nadiem Makarim yang kasus Chromebook di duga dia menerima fee sekitar 30% dari fee dari pembelian Chromebook tersebut, ini menurut acara berita di TV.

Sampai saat ini masih belum ada tanda-tanda penurunan tingkat korupsi di Konoha meski PKP telah di bentuk pada tahun 2003 sebagai lembaga yang menerima mandat untuk menangani pemberantasan korupsi. Malah, korupsi semakin merajalela meski KPK telah dibentuk dan banyak pihak yang mendesak pemerintah memenuhi kewajibannya untuk menangani praktik korupsi.
Timbulnya keberanian para pejabat dan ASN melakukan korupsi karena hukuman yang diterima tidak sesuai dengan kerugian negara, mereka juga telah melakukan analisis untung dan rugi jika terjerat hukum, inilah salah satu alasan korupsi sangat sulit diberantas karena penegak hukum memberi celah pada para koruptor untuk menghindari hukuman.

[Furious 7]

Mengenai korupsi kita memiliki pemberitaan baru yang cukup menarik karena beberapa hari lalu kita sudah memecahkan rekor baru untuk korupsi termuda di Indonesia
Yap, ini tidak salah karena  Nur Afifah Balqis yang usianya baru 24 tahun sudah terbukti terlibat dalam kasus suap proyek pemerintah daerah. Rekor korupsi terbesar sudah, rekor korupsi termuda juga sudah. Yang belum apalagi untuk hal-hal negatif yang berhubungan di negara kita karena sepertinya akan ada banyak lagi kejutan yang berimplikasi negatif jika situasinya tetap sama.

Bikin Rekor! Perkenalkan Inilah Koruptor Termuda Indonesia

Beritanya udah lama mas karena kalau ga salah kasus ini terjadi di 2022 dan hukumannya hanya 4 tahun 6 bulan serta denda 300 juta untuk terlibat penyuapan yang dilakukan, tetapi memang beberapa pekan terakhir ini di media sosial kembali viral tidak tahu mulanya dari apa beranda saya juga cukup banyak tentang clip ini

Tapi sebenarnya itu cukup bagus meskipun hukuman yang diberikan untuk tingkat korupsi di negara kita masih lemah tetapi pada akhirnya hukuman sosial masih berlaku walaupun memang terkadang netizen kita itu lebih mengarah kepada guyonan lucu tetap saja ini bisa menjadi stimulan yang bagus untuk tidak membenarkan korupsi dengan hukuman sosial yang diberikan.
Hanya saja, disisi lain ini juga menjadi sebuah situasi yang sebenarnya cukup riskan karena memang dengan tingkat korupsi di negara kita yang masih tetap sama bahkan cenderung lebih kuat untuk saat ini maka memang bisa saja hal ini memicu banyak lagi anak muda yang justru mengambil jalan yang sama apalagi memang KKN di negara kita ini untuk bagi-bagi jabatan masih kental maka bisa saja akan ada sebuah kondisi lain di masa depan untuk kasus yang tidak jauh berbeda bahkan mungkin saat ini juga sudah ada hanya saja belum terendus.

[tottong]

Penjara tidak membuat orang jera dalam melakukan korupsi di negara ini, kita sudah menyaksikannya bertahun-tahun bahwa itu tidak ada efek terhadap tindak pidana korupsi, malah semakian liar dan semakin banyak setiap tahunnya.

Karena logikanya, korupsi 10 T, denda 1M penjara 4 tahun, di tambah masih bisa tawar menawar dengan dalih (bersikap baik, memiliki jasa, DLL) sungguh penegakan hukum yang menyedihkan, Secara logikan jika dalam hitungan usaha, usaha  mana yang dapat menghasilkan unag dalam kurun waktu 4 tahun bisa menghasilakn 10M dan hanya duduk di penjara, jika sudah keluar baru di nikmati, siapa yang tidakmau merasakan pengangguran mewah seperti itu. hahaha

Karena mereka mendapatkan fasilitas dan pada akhirnya mendapatkan remisi untuk pengurangan masa tahanan.
Coba kalau tidak diberikan hal ini dan bagi mereka yang terbukti korupsi dan di miskinkan maka saya rasa efek jeranya akan jauh lebih terasa dan mungkin para koruptor akan berfikir dua kali untuk melakukan korupsi. Lebih baik bertahan di penjara dan uang yang dikembalikan untuk negara juga tidak terlalu besar sehingga mereka bisa menikmati uang tersebut setelah mendapatkan kebebasan.

Memang sulit memberantas korupsi di negara kita karena memang pemimpin tidak lagi memiliki moralitas dan mereka tidak pernah takut dengan Tuhannya.
Hukuman maupun denda yang diberikan tidak menjadi efek jera dan mungkin tidak ada dampak apapun bagi mereka karena selalu ada kemudahan bagi mereka yang korupsi.
Negara kita terkadang aneh jika dilihat orang yang korupsi diberikan kemudahan sedangkan orang yang mencuri tidak seberapa justru dipenjara tanpa adanya kemudahan apapun.

[khiholangkang]

Penjara tidak membuat orang jera dalam melakukan korupsi di negara ini, kita sudah menyaksikannya bertahun-tahun bahwa itu tidak ada efek terhadap tindak pidana korupsi, malah semakian liar dan semakin banyak setiap tahunnya.

Karena logikanya, korupsi 10 T, denda 1M penjara 4 tahun, di tambah masih bisa tawar menawar dengan dalih (bersikap baik, memiliki jasa, DLL) sungguh penegakan hukum yang menyedihkan, Secara logikan jika dalam hitungan usaha, usaha  mana yang dapat menghasilkan unag dalam kurun waktu 4 tahun bisa menghasilakn 10M dan hanya duduk di penjara, jika sudah keluar baru di nikmati, siapa yang tidakmau merasakan pengangguran mewah seperti itu. hahaha

Karena mereka mendapatkan fasilitas dan pada akhirnya mendapatkan remisi untuk pengurangan masa tahanan.
Coba kalau tidak diberikan hal ini dan bagi mereka yang terbukti korupsi dan di miskinkan maka saya rasa efek jeranya akan jauh lebih terasa dan mungkin para koruptor akan berfikir dua kali untuk melakukan korupsi. Lebih baik bertahan di penjara dan uang yang dikembalikan untuk negara juga tidak terlalu besar sehingga mereka bisa menikmati uang tersebut setelah mendapatkan kebebasan.

Memang sulit memberantas korupsi di negara kita karena memang pemimpin tidak lagi memiliki moralitas dan mereka tidak pernah takut dengan Tuhannya.
Hukuman maupun denda yang diberikan tidak menjadi efek jera dan mungkin tidak ada dampak apapun bagi mereka karena selalu ada kemudahan bagi mereka yang korupsi.
Negara kita terkadang aneh jika dilihat orang yang korupsi diberikan kemudahan sedangkan orang yang mencuri tidak seberapa justru dipenjara tanpa adanya kemudahan apapun.

Iya betul itu gan, coba saja logikanya seperti ini, gaji UMR untuk 10 tahun gabakalan bisa dapat 1M, katakan saja 60jt pert tahun dari pendapatan rata-rata UMR Jakarta, 10 tahun hanya dapat 600jt itu juga belum di potong dengan biaya hidup, dan ini bisa mengantongi uang bersih 1 M saja dan di penjara dua tahun itu sudah sangat luar biasa untuk berbciara pendapatan, apalagi yang mengambilnya triliunan.
Bukan tidak memiliki moralitas tetapi negara kita sudah sangat kotor, ada kok yang pastinya memiliki visi misi yangbaik untuk mmajukan indonesia, tetapi karena sistemnya buruk jadi kebawa buruk juga, melihat bagaimana partai juga mendukung korupsi yang memiliki kekuatan penuh untuk mendorong regulasi, buktinya saat perampasan aset di ajukan banyak partai yang tidak setuju, DPR malah suruh tanya ke Ketum dulu bukan tanya ke Rakyat dan disinilah letak Bobroknya.

[jcojci]

logikanya seperti ini, gaji UMR untuk 10 tahun gabakalan bisa dapat 1M, katakan saja 60jt pert tahun dari pendapatan rata-rata UMR Jakarta, 10 tahun hanya dapat 600jt itu juga belum di potong dengan biaya hidup, dan ini bisa mengantongi uang bersih 1 M saja dan di penjara dua tahun itu sudah sangat luar biasa untuk berbciara pendapatan, apalagi yang mengambilnya triliunan.
Bukan tidak memiliki moralitas tetapi negara kita sudah sangat kotor, ada kok yang pastinya memiliki visi misi yangbaik untuk mmajukan indonesia, tetapi karena sistemnya buruk jadi kebawa buruk juga, melihat bagaimana partai juga mendukung korupsi yang memiliki kekuatan penuh untuk mendorong regulasi, buktinya saat perampasan aset di ajukan banyak partai yang tidak setuju, DPR malah suruh tanya ke Ketum dulu bukan tanya ke Rakyat dan disinilah letak Bobroknya.

Itu kenyataannya yang terjadi. Yang kaya akan semakin kaya sementara yang belum kaya akan mencoba berbagai macam cara untuk menjadi kaya bahkan jika itu adalah korupsi. Memang dengan korupsi, mereka bisa langsung mendapatkan uang yang sangat banyak tapi seharusnya mereka bisa memikirkan apa akibatnya kalau mereka tertangkap.

Tapi lagi-lagi karena circle mereka sudah banyak yang korupsi, jadilah mereka dengan santainya mencari lahan-lahan basah lainnya yang bisa menambah pundi-pundi uangnya. Dengan apa yang terjadi saat ini, semakin bobrok saja ulah para petinggi-petinggi yang melakukan korupsi itu. Mereka bahkan tidak akan mengakui bahwa mereka korupsi dan terkesan menutupinya dari semua orang. Mereka juga melindungi siapa yang ada di belakangnya karena mereka turut berjasa dalam melindungi aksi-aksi korupsi mereka.

Negara sudah dirugikan sangat banyak. Uang yang seharusnya untuk rakyat malah digunakan untuk mereka yang melakukan korupsi. Itulah susahnya menghapus korupsi karena mereka yang melakukan korupsi ini saling melindungi supaya aksi mereka tidak terendus. Diperlukan tekad, semangat, dan kejujuran serta lainnya untuk mengungkap korupsi ini.

[pusaka]

Karena mereka mendapatkan fasilitas dan pada akhirnya mendapatkan remisi untuk pengurangan masa tahanan.
Coba kalau tidak diberikan hal ini dan bagi mereka yang terbukti korupsi dan di miskinkan maka saya rasa efek jeranya akan jauh lebih terasa dan mungkin para koruptor akan berfikir dua kali untuk melakukan korupsi. Lebih baik bertahan di penjara dan uang yang dikembalikan untuk negara juga tidak terlalu besar sehingga mereka bisa menikmati uang tersebut setelah mendapatkan kebebasan.

Memang sulit memberantas korupsi di negara kita karena memang pemimpin tidak lagi memiliki moralitas dan mereka tidak pernah takut dengan Tuhannya.
Hukuman maupun denda yang diberikan tidak menjadi efek jera dan mungkin tidak ada dampak apapun bagi mereka karena selalu ada kemudahan bagi mereka yang korupsi.
Negara kita terkadang aneh jika dilihat orang yang korupsi diberikan kemudahan sedangkan orang yang mencuri tidak seberapa justru dipenjara tanpa adanya kemudahan apapun.

Iya betul itu gan, coba saja logikanya seperti ini, gaji UMR untuk 10 tahun gabakalan bisa dapat 1M, katakan saja 60jt pert tahun dari pendapatan rata-rata UMR Jakarta, 10 tahun hanya dapat 600jt itu juga belum di potong dengan biaya hidup, dan ini bisa mengantongi uang bersih 1 M saja dan di penjara dua tahun itu sudah sangat luar biasa untuk berbciara pendapatan, apalagi yang mengambilnya triliunan.
Bukan tidak memiliki moralitas tetapi negara kita sudah sangat kotor, ada kok yang pastinya memiliki visi misi yangbaik untuk mmajukan indonesia, tetapi karena sistemnya buruk jadi kebawa buruk juga, melihat bagaimana partai juga mendukung korupsi yang memiliki kekuatan penuh untuk mendorong regulasi, buktinya saat perampasan aset di ajukan banyak partai yang tidak setuju, DPR malah suruh tanya ke Ketum dulu bukan tanya ke Rakyat dan disinilah letak Bobroknya.

Koruptor di negara kita ini seperti di pelihara. Apa yang agan sampaikan itu sama saja memelihara koruptor. Dengan korupsi triliunan dan mendapatkan hukuman beberapa tahun penjara + denda yang tidak sesuai dengan angka yang mereka korupsi membuat mereka nyaman. Pasalnya setelah mereka bebas mereka bisa membangun kembali bisnis dengan uang yang mereka miliki hasil dari korupsi. Satu hal lain adalah kita tidak pernah tahu kehidupan mereka di penjara, karena beberapa berita mengatakan mereka mendapatkan penjara atau fasilitas mewah.

Selain daripada itu, para koruptor juga seperti mendapatkan penghargaan. Seperti contohnya ketika mereka bisa kembali lagi menjadi pejabat dengan rekam jejak yang kotor. Bukan maksud saya merampas kebebasan mereka dalam berpolitik, akan tetapi menurut saya kebebasan mereka untuk berpolitik sudah mereka gunakan, akan tetapi merekanya saja yang tidak amanah.

[Lamkuthang]

Koruptor di negara kita ini seperti di pelihara. Apa yang agan sampaikan itu sama saja memelihara koruptor. Dengan korupsi triliunan dan mendapatkan hukuman beberapa tahun penjara + denda yang tidak sesuai dengan angka yang mereka korupsi membuat mereka nyaman. Pasalnya setelah mereka bebas mereka bisa membangun kembali bisnis dengan uang yang mereka miliki hasil dari korupsi. Satu hal lain adalah kita tidak pernah tahu kehidupan mereka di penjara, karena beberapa berita mengatakan mereka mendapatkan penjara atau fasilitas mewah.

Selain daripada itu, para koruptor juga seperti mendapatkan penghargaan. Seperti contohnya ketika mereka bisa kembali lagi menjadi pejabat dengan rekam jejak yang kotor. Bukan maksud saya merampas kebebasan mereka dalam berpolitik, akan tetapi menurut saya kebebasan mereka untuk berpolitik sudah mereka gunakan, akan tetapi merekanya saja yang tidak amanah.

Yang membuat siklus ini tidak terputus dan terus terjadi perulangan adalah kita sendiri, masih mau diukur dengan uang, pemilihan kepala desa, pemilihan anggota dewan mulai DPRK, DPRA, DPR serta pemilihan Kasie, Kabid, Kepala dinas dan terus ke atas di pemerintahan tidak luput dengan kata " Terimakasih" anda terima jangan lupa kasih.

Ga ada jaman ini yang gratis semua mengukurnya dengan uang. Tingkat di bank saja apakah milik pemerintah atau swasta saja jika ga ada fitback ke mereka , jangan harap kita bisa mengajukan semisal permohona bantuan dana dengan bentuk proposal untuk minta bantu dari dana  CSR mereka bahkan untuk warga disekitar mereka beropersional.

[KeenanEl19]

Koruptor di negara kita ini seperti di pelihara. Apa yang agan sampaikan itu sama saja memelihara koruptor. Dengan korupsi triliunan dan mendapatkan hukuman beberapa tahun penjara + denda yang tidak sesuai dengan angka yang mereka korupsi membuat mereka nyaman. Pasalnya setelah mereka bebas mereka bisa membangun kembali bisnis dengan uang yang mereka miliki hasil dari korupsi. Satu hal lain adalah kita tidak pernah tahu kehidupan mereka di penjara, karena beberapa berita mengatakan mereka mendapatkan penjara atau fasilitas mewah.

Selain daripada itu, para koruptor juga seperti mendapatkan penghargaan. Seperti contohnya ketika mereka bisa kembali lagi menjadi pejabat dengan rekam jejak yang kotor. Bukan maksud saya merampas kebebasan mereka dalam berpolitik, akan tetapi menurut saya kebebasan mereka untuk berpolitik sudah mereka gunakan, akan tetapi merekanya saja yang tidak amanah.

Tapi benar seperti itu sob, koruptor dinegara ini seperti memang dipelihara dan dari generani ke generasi pasti ada aja tikur kaya gini, Dengan pemikiran ane sendiri sih ya para korup ini membangun bisnis ketika masih mejabat dan masih aman dengan tingkah kotornya ini jadi ketika mereka tertangkap lalu dipenjara dan setelah keluar nanti mereka masih tetap memiliki aset, tapi tidak tahu apakah ketika terjadinya penangkapan ini aset mereka pun ikut diambil atau tidak. Tapi yang jelas sih kadang mereka memang dapet penjara yang berfasilitas nyaman.
Harusnya pihak berwajib ini bisa lebih tegas dalam menjalankan tugasnya tapi ya mereka pun ada di bawah kendali pejabat kotor juga. Jadi menghapus korupsi dinegara ini sepertinya itu mustahil karena korupsi ini udah kaya budaya sih. Kecuali mungkin kalau Kim Jong-un memimpin negara ini mungkin bisa hilang para korupsi. haha

[puloweh555]

Koruptor di negara kita ini seperti di pelihara. Apa yang agan sampaikan itu sama saja memelihara koruptor. Dengan korupsi triliunan dan mendapatkan hukuman beberapa tahun penjara + denda yang tidak sesuai dengan angka yang mereka korupsi membuat mereka nyaman. Pasalnya setelah mereka bebas mereka bisa membangun kembali bisnis dengan uang yang mereka miliki hasil dari korupsi. Satu hal lain adalah kita tidak pernah tahu kehidupan mereka di penjara, karena beberapa berita mengatakan mereka mendapatkan penjara atau fasilitas mewah.

Selain daripada itu, para koruptor juga seperti mendapatkan penghargaan. Seperti contohnya ketika mereka bisa kembali lagi menjadi pejabat dengan rekam jejak yang kotor. Bukan maksud saya merampas kebebasan mereka dalam berpolitik, akan tetapi menurut saya kebebasan mereka untuk berpolitik sudah mereka gunakan, akan tetapi merekanya saja yang tidak amanah.

Tapi benar seperti itu sob, koruptor dinegara ini seperti memang dipelihara dan dari generani ke generasi pasti ada aja tikur kaya gini, Dengan pemikiran ane sendiri sih ya para korup ini membangun bisnis ketika masih mejabat dan masih aman dengan tingkah kotornya ini jadi ketika mereka tertangkap lalu dipenjara dan setelah keluar nanti mereka masih tetap memiliki aset, tapi tidak tahu apakah ketika terjadinya penangkapan ini aset mereka pun ikut diambil atau tidak. Tapi yang jelas sih kadang mereka memang dapet penjara yang berfasilitas nyaman.
Harusnya pihak berwajib ini bisa lebih tegas dalam menjalankan tugasnya tapi ya mereka pun ada di bawah kendali pejabat kotor juga. Jadi menghapus korupsi dinegara ini sepertinya itu mustahil karena korupsi ini udah kaya budaya sih. Kecuali mungkin kalau Kim Jong-un memimpin negara ini mungkin bisa hilang para korupsi. haha

Kalau kita ngomong masalah pemberatasan korupsi di negri Konoha memang sangat sulit sih sprti yang agan katakan kuropsi sudah menjadi budaya akibat di lakukan secara sistematis bahkan di wariskan trun temurun dari rezim ke rezim, maksudnya saling menjaga. Di samping juga sulit untuk mebersihkan korupsi karena pejabat-pejabat di isi oleh mereka yang koruptor juga. Bahkan kasus-kasus korupsi di negara kita terkadang sulit di mengerti oleh logika, hanya di tangkap mereka yang tidak pro pemerintah tapi ketika mereka yang mendukung pemerintah aman-aman saja. Kalaupun ada yang ketangkap korupsi, ini tidak membuat mereka jera karena mereka bisa mendaptakan fasilatas mewah karena hukum di negara kita bsia di beli. Tinggal di Indonesia yang penting kaya, karena semua bisa di beli.

Walaupun rezim saat ini seolah-seolah ingin membrantas korupsi tapi jika agan sadar itu hanya sandiwara saja, karena kasusnya bisa di pilih dan di pesan. Di samping itu juga banyak pejabat-pejabat yang menjabat sekarang ada yang dari mantan napi korupsi. Jadi ya berharap apa dnegan pejabat-pejabat seperti itu.
KPK itu hanya jadi alat bagi penguasa untuk memukul lawan politik.

[reagansimms]

~~~

Kalau kita ngomong masalah pemberatasan korupsi di negri Konoha memang sangat sulit sih sprti yang agan katakan kuropsi sudah menjadi budaya akibat di lakukan secara sistematis bahkan di wariskan trun temurun dari rezim ke rezim, maksudnya saling menjaga. Di samping juga sulit untuk mebersihkan korupsi karena pejabat-pejabat di isi oleh mereka yang koruptor juga. Bahkan kasus-kasus korupsi di negara kita terkadang sulit di mengerti oleh logika, hanya di tangkap mereka yang tidak pro pemerintah tapi ketika mereka yang mendukung pemerintah aman-aman saja. Kalaupun ada yang ketangkap korupsi, ini tidak membuat mereka jera karena mereka bisa mendaptakan fasilatas mewah karena hukum di negara kita bsia di beli. Tinggal di Indonesia yang penting kaya, karena semua bisa di beli.

Walaupun rezim saat ini seolah-seolah ingin membrantas korupsi tapi jika agan sadar itu hanya sandiwara saja, karena kasusnya bisa di pilih dan di pesan. Di samping itu juga banyak pejabat-pejabat yang menjabat sekarang ada yang dari mantan napi korupsi. Jadi ya berharap apa dnegan pejabat-pejabat seperti itu.
KPK itu hanya jadi alat bagi penguasa untuk memukul lawan politik.

Selama hukum masih tumpul ke atas dan tajam ke bawah, korupsi akan terus mendarah daging dan sangat sulit diberantas. Butuh kesadaran dan ketegasan dari presiden untuk membentuk undang-undang yang memberatkan pejabat yang korup.
Indonesia sudah dipimpin oleh 8 presiden berbeda, namun korupsi masih menjadi duri dalam daging yang sulit dicabut, masalahnya disini bukan karena para koruptor berani, tapi hukum yang dilemahkan oleh para pejabat negara untuk saling melindungi.

Kita lihat saja sejauh mana rezim ini serius untuk memberantas korupsi, presiden tidak boleh pilih kasih pada pelaku korupsi dan perlu dihukum sesuai aturan yang berlaku untuk menimbulkan efek jera atau menunjukkan pada koruptor lainnya wacana pemberantasan korupsi benar-benar dijalankan. Perampasan aset, memiskinkan, mencabut hak politiknya dan di hukuman penjara seberat-beratnya dapat meningkatkan kepercayaan rakyat pada rezim yang sedang berkuasa bahwa pemerintah kali ini sama sekali tidak memberi ruang buat koruptor untuk berkembang biak.

[Juse14]

Selama hukum masih tumpul ke atas dan tajam ke bawah, korupsi akan terus mendarah daging dan sangat sulit diberantas. Butuh kesadaran dan ketegasan dari presiden untuk membentuk undang-undang yang memberatkan pejabat yang korup.
Indonesia sudah dipimpin oleh 8 presiden berbeda, namun korupsi masih menjadi duri dalam daging yang sulit dicabut, masalahnya disini bukan karena para koruptor berani, tapi hukum yang dilemahkan oleh para pejabat negara untuk saling melindungi.

Kita lihat saja sejauh mana rezim ini serius untuk memberantas korupsi, presiden tidak boleh pilih kasih pada pelaku korupsi dan perlu dihukum sesuai aturan yang berlaku untuk menimbulkan efek jera atau menunjukkan pada koruptor lainnya wacana pemberantasan korupsi benar-benar dijalankan. Perampasan aset, memiskinkan, mencabut hak politiknya dan di hukuman penjara seberat-beratnya dapat meningkatkan kepercayaan rakyat pada rezim yang sedang berkuasa bahwa pemerintah kali ini sama sekali tidak memberi ruang buat koruptor untuk berkembang biak.

Lingkungan di pemerintahan sudah tidak sehat lagi, bahkan para anggota dewan yang berada di parlemen, yang seharusnya membantu untuk mengawasi kinerja dari implementasi di lapangan terkait penggunaan uang negara oleh pemerintah, justru para anggota dewan tersebut korupsinya malah sudah tidak karuan, bahkan menjadi salah satu lembaga dengan tingkat kroupsi paling tinggi. "Cultuter of Cprupption" itulah yang harus segera dibersihkan, karena jika tidak maka korupsi ini akan turun temurun dari rezim ke rezim, dari periode ke periode.

dan buka hanya hukum yang tumpul ke atas dan tajam kebawah, akan tetapi disamping itu, hukum di negara ini juga masih bisa di lobi dan bisa dibeli, jadi nantinya yang berada dalam pikiran para pelaku korupsi, mereka hanya perlu melakukan korupsi sebanyak banyaknya, lalu ketika kena tangkap, mereka hanya perlu melakukan negosiasi untuk mendapatkan keringanan dan membayarnya dari sejumlah uang yang mereka dapatkan dari hasil korupsi.

[Bitinity]

Lingkungan di pemerintahan sudah tidak sehat lagi, bahkan para anggota dewan yang berada di parlemen, yang seharusnya membantu untuk mengawasi kinerja dari implementasi di lapangan terkait penggunaan uang negara oleh pemerintah, justru para anggota dewan tersebut korupsinya malah sudah tidak karuan, bahkan menjadi salah satu lembaga dengan tingkat kroupsi paling tinggi. "Cultuter of Cprupption" itulah yang harus segera dibersihkan, karena jika tidak maka korupsi ini akan turun temurun dari rezim ke rezim, dari periode ke periode.

dan buka hanya hukum yang tumpul ke atas dan tajam kebawah, akan tetapi disamping itu, hukum di negara ini juga masih bisa di lobi dan bisa dibeli, jadi nantinya yang berada dalam pikiran para pelaku korupsi, mereka hanya perlu melakukan korupsi sebanyak banyaknya, lalu ketika kena tangkap, mereka hanya perlu melakukan negosiasi untuk mendapatkan keringanan dan membayarnya dari sejumlah uang yang mereka dapatkan dari hasil korupsi.

Sebenarnya kalau mau jujur2an, kita pun sebagai rakyat secara sadar atau mungkin tidak sadar juga melakukan korupsi kecil2an diberbagai kesempatan. Jadi sebenarnya kita seolah2 mengutuk korupsi tapi disisi lain kadang kita menikmatinya, suka tidak suka itu tidak bisa dibantah. Mulai dari menerima yang sebenarnya bukan hak kita kayak bansos, bayar lebih biar urusan dipercepat, mark up kecil2an kayak bon pertamina dll. Jadi secara tidak langsung bukan hanya pemerintah yang tidak sehat tapi bisa dibilang dari akar rumput pun tidak sehat. Karena sudah jadi kebiasaan dari lama dan sekarang sudah bisa dibilang sebagai budaya turun temurun. Bedanya dari yang akar rumput dan tingkat atas ya sebatas nominalnya saja kalau menurut saya.

[Oneandpure]

Sebenarnya kalau mau jujur2an, kita pun sebagai rakyat secara sadar atau mungkin tidak sadar juga melakukan korupsi kecil2an diberbagai kesempatan. Jadi sebenarnya kita seolah2 mengutuk korupsi tapi disisi lain kadang kita menikmatinya, suka tidak suka itu tidak bisa dibantah. Mulai dari menerima yang sebenarnya bukan hak kita kayak bansos, bayar lebih biar urusan dipercepat, mark up kecil2an kayak bon pertamina dll. Jadi secara tidak langsung bukan hanya pemerintah yang tidak sehat tapi bisa dibilang dari akar rumput pun tidak sehat. Karena sudah jadi kebiasaan dari lama dan sekarang sudah bisa dibilang sebagai budaya turun temurun. Bedanya dari yang akar rumput dan tingkat atas ya sebatas nominalnya saja kalau menurut saya.

Bener juga kita sebagai rakyat kecil sudah menjadikan ini kebiasaan sehari-hari sampai sekarang, paling sadis lagi pas kejadian penjarahan yang dilakukan secara terang-terangan pas ada mobil atau truck yang kecelakaan. Padahal posisi seperti ini sama persis dengan kelakuan para koruptor yang mengambil bukan haknya ditambah lagi penjarahan terhadap truck yang kecelakaan dilakukan secara terang-terangan di hadapan publik.
Untuk kasus suap saya rasa sedikit berbeda, misalnya pas mengurus pembayaran pajak notaben bagi yang beli sepeda motor atau mobil bekas pasti dpersulit bayar pajak dan wajib bawa KTP asli pemilik sebelumnya, pas kita bayar lewat calo aturan ini tidak berlaku dan dengan mudah banget diproses padahal kalau kita bayar sendiri dipersulit. Pemerintah bisa memulai dari pelayanan publik dulu disana setiap hari terjadi kasus pungli yang membuat masyarakat harus bayar tambahan saat mengurus keperluan disana.

[traderethereum]

Lingkungan di pemerintahan sudah tidak sehat lagi, bahkan para anggota dewan yang berada di parlemen, yang seharusnya membantu untuk mengawasi kinerja dari implementasi di lapangan terkait penggunaan uang negara oleh pemerintah, justru para anggota dewan tersebut korupsinya malah sudah tidak karuan, bahkan menjadi salah satu lembaga dengan tingkat kroupsi paling tinggi. "Cultuter of Cprupption" itulah yang harus segera dibersihkan, karena jika tidak maka korupsi ini akan turun temurun dari rezim ke rezim, dari periode ke periode.

dan buka hanya hukum yang tumpul ke atas dan tajam kebawah, akan tetapi disamping itu, hukum di negara ini juga masih bisa di lobi dan bisa dibeli, jadi nantinya yang berada dalam pikiran para pelaku korupsi, mereka hanya perlu melakukan korupsi sebanyak banyaknya, lalu ketika kena tangkap, mereka hanya perlu melakukan negosiasi untuk mendapatkan keringanan dan membayarnya dari sejumlah uang yang mereka dapatkan dari hasil korupsi.

Mungkin yang rakyat tidak bisa menerima itu adalah mereka melihat di atas sana, pemerintah semaunya saja dalam menggunakan uang yang seharusnya digunakan untuk rakyat. Pemerintah yang korup tidak memikirkan bahwa uang yang mereka dapatkan itu dari korupsi itu adalah salah tapi karen sudah tergiur oleh nominalnya yang besar membuat mereka ingin mendapatkan yang lebih besar lagi. Jadi menghapus korupsi itu sampai kapanpun akan susah kalau tidak ada kesadaran dari masing-masing individu.

[Xcode7]

Lingkungan di pemerintahan sudah tidak sehat lagi, bahkan para anggota dewan yang berada di parlemen, yang seharusnya membantu untuk mengawasi kinerja dari implementasi di lapangan terkait penggunaan uang negara oleh pemerintah, justru para anggota dewan tersebut korupsinya malah sudah tidak karuan, bahkan menjadi salah satu lembaga dengan tingkat kroupsi paling tinggi. "Cultuter of Cprupption" itulah yang harus segera dibersihkan, karena jika tidak maka korupsi ini akan turun temurun dari rezim ke rezim, dari periode ke periode.

dan buka hanya hukum yang tumpul ke atas dan tajam kebawah, akan tetapi disamping itu, hukum di negara ini juga masih bisa di lobi dan bisa dibeli, jadi nantinya yang berada dalam pikiran para pelaku korupsi, mereka hanya perlu melakukan korupsi sebanyak banyaknya, lalu ketika kena tangkap, mereka hanya perlu melakukan negosiasi untuk mendapatkan keringanan dan membayarnya dari sejumlah uang yang mereka dapatkan dari hasil korupsi.

Mungkin yang rakyat tidak bisa menerima itu adalah mereka melihat di atas sana, pemerintah semaunya saja dalam menggunakan uang yang seharusnya digunakan untuk rakyat. Pemerintah yang korup tidak memikirkan bahwa uang yang mereka dapatkan itu dari korupsi itu adalah salah tapi karen sudah tergiur oleh nominalnya yang besar membuat mereka ingin mendapatkan yang lebih besar lagi. Jadi menghapus korupsi itu sampai kapanpun akan susah kalau tidak ada kesadaran dari masing-masing individu.

Hampir tidak mungkin bahkan untuk menghapus korupsi di negeri ini karena mereka mereka para penguasa terus mengatur kebijakan ataupun hukum yang melindungi dirinya sendiri sehingga saya pikir tidak mungkin akan ada orang yang menghukum dirinya sendiri.
Mungkin ada beberapa pejabat pada pemerintah yang tidak korup dan berencana untuk menghapus korupsi namun hal itu tidak akan bisa karena sekelompok kecil tidak akan menang melawan mayoritas.
Dan ini seakan sudah menjadi tradisi ataupun budaya untuk para pejabat sehingga sampai kapapun dan siapapun yang berkuasa akan melakukan hal yang sama.

[nara1892]

Pada dasarnya korupsi sudah mendarah daging di negara kita ini, sudah ratusan tahun dan tidak pernah terselesaikan sampai sekarang.
Menurut saya cara yang paling epektif yaitu dengan membenahi semuanya sampai ke akar, maksudnya pemerintahan di rombak secara besar2an dan hukum lebih di tegakkan, karena dalam sebagian besar kasus seringkali hukum di negara ini sangat lemah ketika mengatasi masalah korupsi, dan memang benar seperti yang di katakan oleh banyak orang bahwa hukum di negara ini tajam ke bawah dan tumpul ke atas.
Dan juga untuk memberantas korupsi sampai ke akar menurut saya benar2 membutuhkan sosok pemimpin yang sangat tegas khususnya dalam menegakkan hukum , seperti yang di lakukan oleh China, mereka benar2 tidak memiliki ampun pada para koruptor dengan memberikan hukum mati.

Jadi cara yang paling epektif untuk menghapus korupsi menurut saya yaitu membutuhkan sosok pemimpin yang sangat tegas untuk merealisasikan hukum, karena hanya dengan cara itulah maka para koruptor akan merasa jera.

[Furious 7]

Lingkungan di pemerintahan sudah tidak sehat lagi, bahkan para anggota dewan yang berada di parlemen, yang seharusnya membantu untuk mengawasi kinerja dari implementasi di lapangan terkait penggunaan uang negara oleh pemerintah, justru para anggota dewan tersebut korupsinya malah sudah tidak karuan, bahkan menjadi salah satu lembaga dengan tingkat kroupsi paling tinggi. "Cultuter of Cprupption" itulah yang harus segera dibersihkan, karena jika tidak maka korupsi ini akan turun temurun dari rezim ke rezim, dari periode ke periode.

dan buka hanya hukum yang tumpul ke atas dan tajam kebawah, akan tetapi disamping itu, hukum di negara ini juga masih bisa di lobi dan bisa dibeli, jadi nantinya yang berada dalam pikiran para pelaku korupsi, mereka hanya perlu melakukan korupsi sebanyak banyaknya, lalu ketika kena tangkap, mereka hanya perlu melakukan negosiasi untuk mendapatkan keringanan dan membayarnya dari sejumlah uang yang mereka dapatkan dari hasil korupsi.

Sejak kapan lingkungan di pemerintahan kita emang sehat? karena sejak awal lingkungan pemerintahan kita sudah sangat tidak sehat bahkan sejak kirta di jajah dahulu lingkungan kita sudah tidak sehat karena beberapa catatan sekarang terungkap dimana Daendels dan istilah Romusha itu sebenarnya bukan kesalahan dari pihak penjajah tetapi memang itu adalah murni praktik korupsi dari pejabat negara kita sehingga dengan hal ini tentu kita sudah bisa mengatakan bahwa korupsi sudah ada sejak zaman itu dan menganggap lingkungan pemerintahan kita memang sudah buruk sampai saat ini.

Sekarang jika melihat kepada situasi ini tentu kita merasa ada sebuah persamaaan dimana korupsi dari pejabat selalu terjadi karena memang ini sudah seperti budaya dan diwariskan secara turun temurun, hanya saja untuk saat ini sepertinya urat malu para pejabat sudah semakin habis karena selain dari memperlihatkan dengan jelas KKN, mereka yang sudah merasakan kasus korupsi di masa lalu pun bisa dengan santai nya masuk kembali kepada pemerintahan dengan jabatan yang mentereng.

[SimpeleSimpele]

.......................
Yap, ini tidak salah karena  Nur Afifah Balqis yang usianya baru 24 tahun sudah terbukti terlibat dalam kasus suap proyek pemerintah daerah. Rekor korupsi terbesar sudah, rekor korupsi termuda juga sudah. Yang belum apalagi untuk hal-hal negatif yang berhubungan di negara kita karena sepertinya akan ada banyak lagi kejutan yang berimplikasi negatif jika situasinya tetap sama.

Bikin Rekor! Perkenalkan Inilah Koruptor Termuda Indonesia

Tua dan muda ternyata sama saja, tidak lepas dari yang namanya korupsi, dan sepertinya para polyisi dan para pejabat di konoha ini patut dpertnayankan mengenai moralitasnya. Sepertinya korupsi sudah terllau medarah darging di tubuh mereka, dan korupsi menjadi buday buruk yang diturunkan dari genarasi ke generasi.

Mungkin harga skincare terlalu mahal sehingga di usianya yang masih muda sudah nekat untuk melakukan kroupsi dan menerima suap. Ngeri-ngeri sedap juga, korupsi menjadi hal yang sangat sulit untuk bisa dihentikan sementara kemiskinan kian hari kian dirasakan oleh masyakat,

Adanya kerterlibatan anak muda dalam kasus tindak pidana korupsi dapat menimbulkan kecemasan sendiri mengenai generasi muda saat ini karena 20-25 tahun kedepan merekalah yang akan mewarisi bangsa ini. Dan jika para generasi mudanya memiliki moral yang buruk, maka indonesia emas 20245 mungkin hanya omong kosong belaka, dan yang ada bukan genarasi emas, tetapi genarasi cemas!!!

aku pikir muda berkarir menanjak jadi elit partai melalui jalur yang normal
ternyata memiliki hubungan dekat dengan bupati nya yang sekalikus ketua dpc partai demokrat.
hingga akhirnya terlibat kasus suap dengan bupati nya yang juga ketua DPC partai demokrat

sebenarnya yang korupsi yang menerima suap kreator proyek nya kreator suap masuk ya bupati nya

[topbitcoin]

Jadi cara yang paling epektif untuk menghapus korupsi menurut saya yaitu membutuhkan sosok pemimpin yang sangat tegas untuk merealisasikan hukum, karena hanya dengan cara itulah maka para koruptor akan merasa jera.

Pemimpin seperti apa lagi? Kita banyak memiliki pemimpin bahkan melihat bahwa sebelumnya juga era sekarang akan dianggap tegas sesuai dengan statement nya sebelum menjabat yang seperti berapi-api untuk memberantas korupsi tetapi pad akhirnya semua akan sama saja.
Ada beberapa pertimbangan yang sulit untuk dirubah disini dimana pada akhirnya sebelum mencoba menabrak alur dan sistem yang sudah ada sekarang maka mereka juga harus bersiap dengan segala kemungkinan yang terjadi termasuk siap dilengserkan dengan beberapa cara karena tidak bisa dipungkiri untuk saat ini jaringan bawah tanah sepertinya jauh lebih kuat dibanding dengan jaringan yang terlihat.

Sehingga sekalipun nantinya ada pemimpin yang tegas tetapi hanya dirinya saja yang berusaha untuk menghancurkan sistem kotor yang ada maka bisa saja mereka sendirilah yang celaka pada akhirnya yang membuat ketika sudah menjabat mereka akan berfikir beberapa kali untuk membuat sebuah keputusan termasuk dalam pemberantasan korupsi.
Ini hanya kembali kepada kesadaran masing-masing hanya saja para pejabat atau orang-orang yang berpengaruh di pemeritnahan banyak yang tidak sadarnya dan sepertinya tidak akan sadar-sadar yang membuat korupsi terus menjadi ciri khas negara kita.