BERHENTI KERJA ATAU LANJUT

[Maaop7]

ini pengalaman pribadi ane , ane bekerja di sebuah perusahaan yang di rahasiakan nama nya, nah beberapa waktu yang lalu ane mengalami kondisi badan yang kurang fit bisa di bilang sakit lah,dan ane juga sudah minta izin untuk libur ke atasan karena kondisi ane kurang fit,menjelang 2 hari kemudian,tiba2 rekan krja ane yang posisinya sama dengan ane, ngebuka lowongan kerja di tempat ane bekerja itu pas posisi nya itu di posisi ane bekerja,dengan begitu ane ngerasa kalo ane tidak di hargai dengan kondisi ane yang lagi sakit, dan ane pun mengambil keputusan untuk tidak bekerja dan keluar dari situ, yang mau saya tanyakan ke agan2,apakah keputusan ane itu sudah bener atau tidak ?
 tolong kasih saran dari agan-agan yang dirahmati allah ..

[PokerDiceMan]

seharunya tetap masuk lagi saja masalah sudah buka lowongan kerja lagi untuk posisi yang sama itu tidak masalah
karena kan belum ada konfirmasi PHK dan anda ga masuk kan ada izin.
kecuali sudah kelamaan terus anda putuskan ga masuk kerja dan sudah lama ya itu kesalahan anda. jika masuk lagi pun kalau kelamaan ga masuk nya ga ada konfirmasi sudah tentu posisi yang agan tempati pasti sudah ada yang ngisi karena kelamaan kosong.
karena ada agan ataupun ga perusahaan mesti jalan jadi pasti cari orang lain lagi untuk ngisi posisi yang agan tinggalkan.

jika sudah terjadi ya ga ada saran, saran pun pasti sudah terlambat, tinggal jalani yang ada cari kerja yang baru. atau konfirmasi dulu masuk minta kejelasan apa status masih jadi karyawan atau sudah di keluarkan.

[Bitinity]

Saya kok merasa ada yg sedikit aneh diceritamu ini..Apakah posisimu sudah cukup tinggi di perusahaan tersebut yg mana membuat temanmu yang sama posisinya bisa/berkuasa untuk membuka lowongan untuk posisimu? Karena menurut saya, cuma orang berkedudukan yg lumayan untuk bisa memutuskan sebuah perusahaan membuka lowongan. Apakah itu dilakukan atas inisiatif temanmu sendiri atau atas perintah atasan? Seandainya ini benar terjadi, kenapa juga harus memutuskan untuk berhenti kecuali kamu memang sudah diberhentikan? Kalau berhenti cuma karena merasa tidak dihargai, saya rasa kok cemen amat apalagi yang kamu anggap tidak menghargai itu cuma sekedar teman yang sama posisinys. Walaupun saya tidak bekerja disuatu perusahaan, tapi saya rasa dunia kerja itu memang keras. Dimana saja kita bekerja pasti ada saja hal2 yang tidak mengenakkan, sekarang balik ke diri kita sendiri mampu/sanggup atau tidak untuk menghadapi dunia kerja yang keras. Ketika kita tidak bisa merubah suatu keadaan, kita yang harus berusaha menyesuaikan diri atau berdamai dengan keadaan itu semampunya. Tapi kalau sampai titik ini kamu sudah merasa tidak mampu dan lebih baik memutuskan keluar ya mau gimana lagi, tentu saja itu adalah freewillmu. Ya semoga aja dapat tempat yang lebih baik dimana kamu merasa dihargai semua orang (walaupun kedengarannya mustahil ada keadaan seperti ini) karena sebaik apapun kita, pasti ada saja orang yang tidak suka.

[Maaop7]

Saya kok merasa ada yg sedikit aneh diceritamu ini..Apakah posisimu sudah cukup tinggi di perusahaan tersebut yg mana membuat temanmu yang sama posisinya bisa/berkuasa untuk membuka lowongan untuk posisimu? Karena menurut saya, cuma orang berkedudukan yg lumayan untuk bisa memutuskan sebuah perusahaan membuka lowongan. Apakah itu dilakukan atas inisiatif temanmu sendiri atau atas perintah atasan? Seandainya ini benar terjadi, kenapa juga harus memutuskan untuk berhenti kecuali kamu memang sudah diberhentikan? Kalau berhenti cuma karena merasa tidak dihargai, saya rasa kok cemen amat apalagi yang kamu anggap tidak menghargai itu cuma sekedar teman yang sama posisinys. Walaupun saya tidak bekerja disuatu perusahaan, tapi saya rasa dunia kerja itu memang keras. Dimana saja kita bekerja pasti ada saja hal2 yang tidak mengenakkan, sekarang balik ke diri kita sendiri mampu/sanggup atau tidak untuk menghadapi dunia kerja yang keras. Ketika kita tidak bisa merubah suatu keadaan, kita yang harus berusaha menyesuaikan diri atau berdamai dengan keadaan itu semampunya. Tapi kalau sampai titik ini kamu sudah merasa tidak mampu dan lebih baik memutuskan keluar ya mau gimana lagi, tentu saja itu adalah freewillmu. Ya semoga aja dapat tempat yang lebih baik dimana kamu merasa dihargai semua orang (walaupun kedengarannya mustahil ada keadaan seperti ini) karena sebaik apapun kita, pasti ada saja orang yang tidak suka.

wajar sih kalo ente ngerasa aneh tentang cerita yang ane curahkan ini, ya saat ini bisa di bilang teman ane itu tangan kanan nya bos saat ini,jadi soal peraturan itu bisa di buat suka2 dia saat ini.
maknya dari situ saya juga udah mersa bosan juga kerja disitu , jadi untuk saran dan masukan agan ini saya berterimakasih banyak.semoga kedepan nya saya bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan.

[maydna]

ini pengalaman pribadi ane , ane bekerja di sebuah perusahaan yang di rahasiakan nama nya, nah beberapa waktu yang lalu ane mengalami kondisi badan yang kurang fit bisa di bilang sakit lah,dan ane juga sudah minta izin untuk libur ke atasan karena kondisi ane kurang fit,menjelang 2 hari kemudian,tiba2 rekan krja ane yang posisinya sama dengan ane, ngebuka lowongan kerja di tempat ane bekerja itu pas posisi nya itu di posisi ane bekerja,dengan begitu ane ngerasa kalo ane tidak di hargai dengan kondisi ane yang lagi sakit, dan ane pun mengambil keputusan untuk tidak bekerja dan keluar dari situ, yang mau saya tanyakan ke agan2,apakah keputusan ane itu sudah bener atau tidak ?
 tolong kasih saran dari agan-agan yang dirahmati allah ..

Kalau rekan kerja mas itu posisinya sama dengan mas, seharusnya dia tidak bisa membuka lowongan kerja ketika mas izin kerja. Itu harus sesuai dengan keinginan atasan. Kalau atasan mas merasa perlu membuka lowongan kerja untuk mengisi posisi mas yang lagi izin kerja dan nantinya akan ada tambahan rekan kerja untuk menangani bidangnya mas, saya kira itu tidak masalah. Mungkin rekan mas memang keteteran karena mas izin kerja sehingga meminta tolong atasan untuk membuka lowongan dan akhirnya dia melakukannya.

Sebaiknya mas tanyakan langsung ke rekan kerja mas untuk alasannya dan jangan langsung mengambil keputuan untuk tidak bekerja dan keluar dari situ. Bukan masalah benar atau tidaknya tapi mas meminta penjelasan dari keputusan yang diambil oleh rekan mas supaya tidak ada kesalahpahaman di antara mas dan rekan kerja mas.

Kalau saran saya, sebaiknya tidak perlu mengambil keputusan berhenti apalagi tidak ada keputusan kalau perusahaan mas memecat mas hanya karena izin libur. Untuk itulah sebaiknya mas kembali ke kantor dan meminta penjelasannya supaya jelas.

[mu_enrico]

Lanjut apalagi kalau agan karyawan tetap. Karyawan tetap itu tidak bisa serta merta diberhentikan, harus ada SP 1&2, jadi kalau belum ada SP dan agan dipecat, bisa adukan di dinas tenaga kerja. Kalau dipecat juga akan ada pesangon, kalau ga dapat, adukan lagi ke dinas tenaga kerja.

Intinya kerja sampai dipecat adalah mentalitas karyawan yang tangguh kalau diintimidasi, ga dikasih kerjaan, disingkirkan, dsb. untuk kemudian bikin surat pengunduran diri itu jangan pernah mau. Karena kalau agan mengundurkan diri itu tidak dapat apa-apa. Selama belum dipecat agan masih berhak dapat gaji, enak gabut. Kalau tidak dikasih gaji adukan lagi ke dinas tenaga kerja, itu nanti bos agan akan pusing sendiri dan terpaksa ngasih pesangon.

[@nn@_pen9]

wajar sih kalo ente ngerasa aneh tentang cerita yang ane curahkan ini, ya saat ini bisa di bilang teman ane itu tangan kanan nya bos saat ini,jadi soal peraturan itu bisa di buat suka2 dia saat ini.
maknya dari situ saya juga udah mersa bosan juga kerja disitu , jadi untuk saran dan masukan agan ini saya berterimakasih banyak.semoga kedepan nya saya bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan.

Mau kata tangan kanan bos, atau ubah-ubah aturan seenak jidat mereka tidak seperti itu juga cara mereka mengantikan seseorang tanpa ada kesalahan yang cukup jelas atau fatal, selama anda tidak melakukan kesalahan fatal di luar kondisi anda sakit tersebut sebaiknya anda tetap masuk seperti biasanya, jika kejadian ini di posisi saya, saya akan menghadap dan mau mendengar alasan mereka mengeluarkan saya. Jika jawabannya tidak masuk akal dan diluar nalar anda bisa melapor kepihak terkait pemerintah yang mengatur ini. Ya kalau anda memutuskan pekerjaan ini menurut saya sangat salah, anda tidak mempertanyakan kesalahan konkretnya itu apa.

[vanesha]

aku memang tidak lama berpengalaman bekerja di kantor ataupun kariawan orang, namun disaat sakit  menjadi alasan mereka untuk buka lowongan baru untuk gantiin posisi kita berarti ada tanda tidak beres mungkin mereka sudah lama tiak suka dengan kita jadi pas lagi sakit jadi alasan utama buat nyingkirin kita, jadi jika aku jadi Op aku akan bertindak sama

[panjul07]

aku memang tidak lama berpengalaman bekerja di kantor ataupun kariawan orang, namun disaat sakit  menjadi alasan mereka untuk buka lowongan baru untuk gantiin posisi kita berarti ada tanda tidak beres mungkin mereka sudah lama tiak suka dengan kita jadi pas lagi sakit jadi alasan utama buat nyingkirin kita, jadi jika aku jadi Op aku akan bertindak sama

Sekalipun sampean sudah jadi karyawan tetap, apakah sampean tetap akan milih untuk keluar (mengundurkan diri) hanya karena hal seperti itu?
Disaat cari kerja itu susah, ane heran kenapa masih ada orang yang berpikiran dengan mudahnya meninggalkan sebuah pekerjaan hanya karena hal sperti ini.
Ane bisa bilang keputusan mundur itu wajar jika ada alasan lain yg lebih masuk akal misalnya sudah ada tempat lain untuk berlabuh yang mana bisa memberikan gaji yang setidaknya sama atau mungkin lebih tinggi.

[indah rezqi]

aku memang tidak lama berpengalaman bekerja di kantor ataupun kariawan orang, namun disaat sakit  menjadi alasan mereka untuk buka lowongan baru untuk gantiin posisi kita berarti ada tanda tidak beres mungkin mereka sudah lama tiak suka dengan kita jadi pas lagi sakit jadi alasan utama buat nyingkirin kita, jadi jika aku jadi Op aku akan bertindak sama

Sekalipun sampean sudah jadi karyawan tetap, apakah sampean tetap akan milih untuk keluar (mengundurkan diri) hanya karena hal seperti itu?
Disaat cari kerja itu susah, ane heran kenapa masih ada orang yang berpikiran dengan mudahnya meninggalkan sebuah pekerjaan hanya karena hal sperti ini.
Ane bisa bilang keputusan mundur itu wajar jika ada alasan lain yg lebih masuk akal misalnya sudah ada tempat lain untuk berlabuh yang mana bisa memberikan gaji yang setidaknya sama atau mungkin lebih tinggi.

Saya memiliki pemikiran yang sama, bahwa lebih baik jangan buru-buru mengundurkan diri jika belum mendapatkan konfirmasi bahwa anda sudah di pecat atau di PHK. Di Negara kita, terdapat hukum yang melindungi pekerja, bahwa pemecataan seseorang harus sesuai dengan prosuder kontrak. Sederhananya, kita di terima kerja karena memenuhi kriteria yang di butuhkan, dan kita dipecat juga harus memenuhi syarat. Tidak masuk kerja selama dua haru dengan alasan sakit adalah wajar, dan itu bukan alasan yang masuk akal untuk memecat seseorang.

[Maaop7]

aku memang tidak lama berpengalaman bekerja di kantor ataupun kariawan orang, namun disaat sakit  menjadi alasan mereka untuk buka lowongan baru untuk gantiin posisi kita berarti ada tanda tidak beres mungkin mereka sudah lama tiak suka dengan kita jadi pas lagi sakit jadi alasan utama buat nyingkirin kita, jadi jika aku jadi Op aku akan bertindak sama

bertindak sama yang bagaimna ini menurut agan,bertindak sama berhenti kerja atau bertindak sama membuka lowongan kerja baru .hehe

[amihada]

Jangan berspekulasi sendiri tanpa mengetahui faktanya, pertama, anda sudah minta izin dengan alasan sakit (syukur-syukur dapat melampirkan surat keramat dari dokter atau Rumah sakit/puskesmas terdekat untuk memperkuat bukti bahwa anda benar-benar sakit), kedua anda belum menerima surat pemutusan hubungan pekerjaan dari perusahaan, dan ketiga mungkin posisi tersebut hanya sebatas mengisi kekosongan sementara (selama anda masih belum fit), bisa jadi setelahnya akan ada perubahan posisi setelah anda kembali masuk kerja.
Hubungi teman anda, tanyakan padanya tentang kelanjutan anda di perusahaan tempat anda bekerja setelah lowongan baru dibuka.

[reefsea]

Terkadang dalam hal ini ego memiliki sisi kuat dan ane paham dengan yang mas nya lakukan tetapi disatu sisi sekalipun mereka membuka lowongan kerja dengan posisi yang sama tetapi dari segi kontrak mas nya masih ada maka itu tidak menjadi masalah ketika masnya lanjut kerja. Alasan sudah jelas, kontrak masih ada terlepas dari perusahaan yang mau hire karyawan baru dengan posisi yang sama itu urusan perusahaan yang penting kita masih memiliki hak disana.
Kesalahan mas nya disini adalah ketika mereka mau nyari karyawan baru dengan posisi yang sama mas nya terlalu ovt duluan terutama dengan ego karena merasa tidak di hargai tetapi padahal jika ditelusuri bisa saja ada maksud lain yang akan dilakukan oleh perusahaan.
Memang pasti ada keyakinan bahwa ketika perusahaan mencari orang untuk posisi yang sama maka kita akan berfikir bahwa kita tidak dibutuhkan lagi apalagi dengan sifat ego yang kita miliki tetapi selama masih belum ada kejelasan dan kita masih memiliki hak dan kewajiban sebagai karyawan disana maka kita hanya perlu melanjutkan hal yang belum kita tuntaskan karena untuk pekerjaan diperusahaan itu bersifat kontrak dan ada ketentuan yang harus kita lakukan dan hak yang harus kita dapatkan.

[andra-ierma]

Sebenarnya yang tahu lingkungan kerja agan sendiri, seperti apa lingkungan kerjanya dan seperti apa rekan kerjanya pasti agan yang lebih tahu sendiri. Apapun keputusannya tentu agan juga pasti sudah memikirkannya secara matang dan pasti juga sudah tahu kelebihan dan kekurangan dari keputusan yang agan ambil karena agan bertanggungjawab terhadap diri sendiri. Sebenarnya dalam kondisi sakit yang masih hitungan hari dan selama agan mendapatkan hak (gaji) lebih baik untuk tetap lanjut saja. Terlepas rekan kerja ngebuka lowongan kerja diposisi agan, selama agan masih mendapatkan hak dan apalagi tidak ada konfirmasi phk sebenarnya lebih baik untuk dilanjutkan saja kerja disana. Dari atasan juga sudah mengizinkan jadi sebenarnya tidak ada masalah, kecuali agan libur tetapi tidak izin atasan.

Makannya balik lagi agan yang tahu kondisi tempat kerja agan sendiri dan apalagi agan juga sudah keluar dari tempat kerja, lebih baik untuk melanjutkan hidup daripada memikirkan masa lalu. Semoga agan mendapatkan tempat kerja baru yang lingkungannya lebih baik dan agan bisa nyaman.

[capokmerah]

Sebelumnya ane ikut prihatin gan.
Menyikapi sikap agan keluar dari Perusahaan, menurut ku itu keputusan yang di ambil karena agan emosi / tidak dengan kepala dingin.
Saya paham kenapa keputusan itu di buat. Tapi apakah keputusan itu tidak merugikan anda ? Ini kan menyangkut dengan penghasilan agan. Terkadang ada saat nya kita harus mengendalikan Ego agar semua masalah bisa di atasi dengan bijak.

Jika memang agan bisa mendapat pekerjaan lain yang lebih layak & membuat agan lebih nyaman ya gak apa2.
Setidaknya agan lebih bisa dihargai.

[Bitinity]

Sebelumnya ane ikut prihatin gan.
Menyikapi sikap agan keluar dari Perusahaan, menurut ku itu keputusan yang di ambil karena agan emosi / tidak dengan kepala dingin.
Saya paham kenapa keputusan itu di buat. Tapi apakah keputusan itu tidak merugikan anda ? Ini kan menyangkut dengan penghasilan agan. Terkadang ada saat nya kita harus mengendalikan Ego agar semua masalah bisa di atasi dengan bijak.

Jika memang agan bisa mendapat pekerjaan lain yang lebih layak & membuat agan lebih nyaman ya gak apa2.
Setidaknya agan lebih bisa dihargai.

Besar kemungkinan keputusan dibuat dalam keadaan emosi yang tidak stabil, ada kemarahan ada kekecewaan atas situasi yang dihadapi di tempatnya bekerja. Ya semoga si OP ini tidak menyesali keputusannya dan bisa mendapatkan tempat yang lebih baik. Walaupun saya menilai ini adalah keputusan yg salah tapi setidaknya bisa buat pelajaran buat dia kedepannya. Ketika kita tidak bisa merubah keadaan disuatu tempat, maka kita harus berusaha berdamai dengan diri sendiri dulu.

[masulum]

sangat disayangkan kalau langsung keluar begitu saja, mas belum tahu kondisi perusahaan juga, jika dalam kondisi berkembang, bisa saja memang butuh tambahan karyawan. Tapi kalau statusnya seperti yang mas @mu_enrico jelaskan, maka berhenti adalah keputusan kurang bijak. Kecuali emang mendesak alasan keluar maka kita bisa keluar tanpa pesangon. Tapi kalau buka lowongan untuk mecat mas, masih ada peluang buat dapetin pesangon. Cuma kembali pada apa yang mas rasakan, karena saya juga beberapa kali mutusin keluar dari tempat kerja karena merasa tidak dihargai. tapi saya lakukan karena status saya hanya sebagai pekerja lepas bukan karyawan tetap.